Media7news.id | Pada dasarnya seorang wartawan memiliki tujuan untuk mendapatkan fakta atas peristiwa yang sedang terjadi. Fakta tersebut diperoleh melalui sumber yang kredibel dan dapat dipercaya sehingga berita yang dibuat dan yang disajikan informatif dan akurat.
Jurnalis atau dikenal juga dengan Wartawan adalah sebutan untuk seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik seperti menulis, menganalisis, dan melaporkan suatu peristiwa kepada publik lewat media massa secara teratur.
Selain tugas utamanya sebagai penjaga kebenaran dan penyampai informasi, Ia juga memainkan peran dalam menyuarakan suara-suara yang tidak terdengar dan mampu memicu perubahan sosial.
Jurnalis juga harus beradaptasi dengan berbagai platform baru, untuk menyampaikan informasi dengan cara yang menarik dan relevan. Pertanyaannya ,apakah selama ini seorang yang bernama Wartawan /Jurnalis sudah menjadi penulis kebenaran yang akurat dan kredibel ? Ataukah hanya menjadi corong penguasa yang sudah di cucuk hidungnya untuk menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai fakta ?
Selanjutnya. Apakah seorang Wartawan /Jurnalis sudah mampu beradaptasi dengan berbagai platform dan mampu menyampaikan berita yang relevan dan akurat? ,”Mari kita bertanya kepada rumput yang bergoyang,”kata Ebiet.G Ade.
Kesimpangsiuran berita kadang membuat publik bingung bahkan secara fakta mayoritas hanya memoles papan yang lapuk agar bercahaya..Kejadian tersebut dianggap kesuksesan bahkan kebanggan ..Kenapa ? Hal ini lumrah karena kadang “Ada udang dibalk terigu ,”
Menulis dan menyampaikan berita kebenaran tak jarang dianggap hoaks berita hoaks justru dijadikan tolak ukur dan referensi kebenaran Undang -undang ITE telah pemerintah siapkan untuk menelan mangsa.bahkan peraturan dan peraturan terus digalakkan. Perpu,Perda, dan berbagai macam peraturan lainnya selalu dilounching .Pernahkah pemerintah pikirkan bahwa semakin banyak,Perpu,Perda ,Perdes dan lainnya justru semakin banyak pelanggaran ?
Dengan banyaknya peraturan justru pemerintah tak menyadari akan membuka ruang dan cela penyogokan ,herannya yang banyak melakukan pelanggaran adalah orang pintar dan berduit demi mendapatkan sesuatu ,entah jabatan atau apapun bentuknya , mau bicara tentang kebijaksanaan ?
Sepanjang sejarah reformasi antara hukum dan kebijaksanaan sampai kiamat akan saling mengalahkan karena Kebijaksanaan bertahta dihati nurani ,sementara aturan adalah syarat tertatanya sebuah peradaban yang harmoni.namun renungkan dimasa kini ,adakah rasa kebijaksanaan yang muncul saat melanggar hukum ?
Pada kenyataanya kunci saat ingin mendapatkan kebjaksanaan maka anda harus siap memberikan kebijaksinian hal ini fakta yang banyak di temukan dilapangan baik di istansi pemerintahan maupun di institusi penegak hukum ,bukankah hal itu mutlak sebuah penyogokan ?
Fakta Inilah yang melahirkan banyak penderitaan dikalangan masyarakat kecil yang merintih mengharapkan keadilan.Pencuri ayam dan sendal divonis dengan hukuman tanpa keadilan ,sementara perampok uang rakyat bebas melenggang didampingi pengacara dengan sejuta pencitraan. Dimana hati nurani tersimpan wahai pemimpin dan penegak hukum ?
Yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan tetap menderita ,lantunan vokal sang legendaris dijamannya memberi syarat dan tanda bahwa kehidupan demokrasi di nusantara ini hanya azas dan slogan namun tak terbukti didunia kenyataan
Wartawan.Wartawan hai wartawan apakah kinerja anda dihargai saat menyampaikan sebuah berita kebenaran ? Apakah profesi anda bisa dijadikan masa depan jadi gemilang ? Anda akan merintih merasakan kekecewaan saat anda dianggap benalu dipemerintahan. Bahkan anda dicuekin dan tak jarang dianggap pengemis oleh karena ingin mendapatkan informasi kebenaran dari kinerja buruk seorang pemimpin dimasa sekarang.
𝙍𝙚𝙥𝙤𝙧𝙩𝙚𝙧:𝙇𝙖𝙤𝙙𝙚 𝙃𝙤𝙣𝙖
𝙋𝙚𝙣/𝙀𝙙𝙞𝙩𝙤𝙧:𝘼𝙣𝙙𝙞 𝙎𝙮𝙖𝙢