Media7news id,MUNA,Pemerintah Desa Wapuale Kecamatan Parigi Kabupaten Muna, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Irwan Rudiono terus menunjukkan komitmennya dalam membangun desa yang lebih sejahtera dan berdaya saing melalui pemanfaatan anggaran desa secara transparan dan tepat sasaran.
Salah satu inisiatif unggulan yang dilaksanakan pada tahun ini adalah pemanfaatan lahan pekarangan seluas 1.600 meter persegi yang terbagi dalam tiga titik lokasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan mendukung upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu rumah tangga dan lansia.
“Pemanfaatan lahan pekarangan ini kami dorong sebagai solusi jangka panjang untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan masyarakat untuk mandiri secara pangan,” ujar Irwan Rudiono.
Sebagai bagian dari program pengentasan kemiskinan dan dukungan langsung kepada masyarakat yang terdampak ekonomi, Desa Wapuale juga menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 34 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Penyaluran BLT ini dilakukan secara transparan dan merata, dengan mengedepankan prinsip keadilan sosial. Menurut keterangan aparat desa, penerima BLT diprioritaskan bagi warga yang tidak memiliki penghasilan tetap, lanjut usia, penyandang disabilitas, serta keluarga dengan anak kecil. Program ini menjadi jaring pengaman sosial yang sangat penting di tengah kondisi ekonomi yang masih belum sepenuhnya pulih.
Pemerintah Desa juga telah membangun tiga unit sumur gali yang tersebar di titik-titik strategis desa. Pembangunan sumur ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan akses air bersih yang merata, terutama di wilayah yang sebelumnya mengalami kekurangan air bersih saat musim kemarau.
Tak hanya itu, satu unit Posyandu telah direhabilitasi, guna meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Posyandu yang telah direnovasi ini kini dilengkapi dengan fasilitas yang lebih layak dan ramah anak, sehingga mendukung kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita secara rutin.
Untuk mendukung keselamatan dan aktivitas malam hari, Desa Wapuale juga telah memasang tiga unit penerangan jalan umum (PJU).
Penerangan ini tidak hanya memberikan rasa aman bagi warga, tetapi juga mendorong aktivitas ekonomi di malam hari, seperti warung dan kios kecil yang menjadi sumber pendapatan keluarga.
Salah satu prioritas penting Desa Wapuale adalah penanganan masalah stunting, yang masih menjadi tantangan besar di berbagai wilayah pedesaan. Tahun ini, desa meluncurkan satu paket program penanganan stunting, yang mencakup edukasi gizi, pemberian makanan tambahan, serta pemantauan pertumbuhan anak-anak secara intensif.
Program ini melibatkan lintas sektor seperti kader Posyandu, bidan desa, dan perangkat desa untuk memastikan bahwa seluruh anak di bawah usia dua tahun mendapatkan perhatian khusus agar tumbuh sehat dan cerdas. Program ini juga inklusif dengan melibatkan peran ayah dan komunitas dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Melalui berbagai program tersebut, Desa Wapuale menunjukkan bahwa dengan pengelolaan dana desa yang akuntabel dan partisipatif, pembangunan desa dapat berjalan dengan efektif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Desa Irwan Rudiono menyatakan bahwa pihaknya terus membuka ruang partisipasi masyarakat dalam setiap perencanaan pembangunan.
“Kami ingin membangun desa dengan semangat gotong royong dan keterbukaan. Apa yang kami capai ini adalah hasil dari kolaborasi antara pemerintah desa dan warga. Kami percaya, dengan kerja bersama, Wapuale bisa menjadi desa mandiri, sehat, dan sejahtera,” tegasnya.
Desa Wapuale menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan desa bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pemberdayaan, kesehatan, dan pendidikan. Dengan langkah-langkah yang inklusif dan berkelanjutan, desa ini tengah menuju masa depan yang lebih cerah.(redaksi)